Kamu-kamu semua pastinya pernah melihat foto Ir. Soekarno yang sedang membaca teks proklamasi di kediamannya di JL. Pegangsaan timur no. 56
Tidak banyak informasi yang bisa kita temukan tentang fotografer yang satu ini, namun andaikata Frans Soemarto Mendoer saat itu tidak membidikkan kameranya, tentulah bangsa Indonesia tidak akan pernah memiliki foto dokumentasi detik-detik proklamasi yang berharga itu?
Frans Soemarto Mendoer mengenal tentang dunia fotografer dari kakak kandungnya Alexius Impurung Mendoer, yang merupakan wartawan foto Java Bode (red: koran berbahasa Belanda di Jakarta) dan keduanya tergabung dalam IPPHOS (Indonnesian Pers Photo Service). Sebenarnya tak hanya Frans yang mengabadikan momen proklamasi tersebut, namun juga Alex sang kakak. Sayangnya tentara jepang berhasil merampas kamera milik Alex dan memusnahkannya. Untunglah tidak demikian yang terjadi dengan hasil jepretan Frans Mendoer. Saat tentara jepang meminta negative film milik Frans, ia sudah terlebih dahulu memendamnya didalam tanah, sehingga kita dapat menikmati foto yang penuh nilai sejarah itu. Sayangnya Frans hanya merekam 3 adegan saja, yaitu saat Soekarno membacakan teks proklamasi, saat Latief Hendraningrat mengibarkan Sang Saka Merah Putih untuk pertama kalinya, dan foto dari sebagian orang yang hadir.
Frans Soemarto Mendoer menutup mata pada 24 April 1971 di Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta, namun entah mengapa jenazahnya tidak dapat dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Kalibata. Frans Soemarto Mendoer, fotografer yang telah berjasa mengabadikan sejarah perjuangkan bangsa benar-benar merupakan sang fotografer yang terlupakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar